beritaangin.com – Para kiai muda pengasuh pesantren di Jateng mengggelar pertemuan di Ponpes Wali, Candirejo, Tuntang, Kabupaten Semarang, Sabtu (2/12/2017). Salah kesadaran bersama mereka adalah akan memanfaatkan media sosial dan media digital sebagai media dakwah.
beritaTerkini – Zaman Berubah, Kiai Muda Jateng Sadar Dakwah di Era Digiltal
Pimpinan Pondok Pesantren Wali, KH Anis Maftuhin mengatakan, kegiatan ini yang digelar di pesantrennya itu mengambil tema meneguhkan semangat ukhuwah Islamiyah, wathaniyah, basyariyah untuk Keutuhan NKRI. Salah satu digelar berupa ‘ngaji jurnalistik’ sebagai strategi dan teknik dakwah di era digital untuk generasi milenial.
Menurut Anis, sebuah fakta tidak bisa dihindarkan lagi bagi kiai muda harus melek terhadap media sosial dan media digital. Namun demikian, sejauh ini kiai muda masih memiliki keterbatasan. Untuk itu, perlunya dilakukan pelatihan-pelatihan.
Kiai sepuh berpengaruh, KH Maemoen Zoebair, dihadirkan untuk memberi petuah khusus di acara tersebut,
Pengasuh Ponpes Al Anwar, Sarang, Rembang, tersebut
dengan tegas merestui keberadaan forum tersebut dan mendukung upaya-upaya mereka menjawab tantangan zaman.
“Kiai-kiai yang ada sekarang ini akan diganti oleh kiai muda itu. Mereka harus dibekali, mengetahui sekarang ini zaman yang tidak sama,” kata Mbah Moen.
Mbah Moen menceritakan, di masa kecil dia diminta ayahnya tidak hanya belajar huruf hijaiyah, namun juga huruf latin. Tidak hanya belajar bahasa Arab dan Jawa, namun juga belajar bahasa Melayu karena ketika itu belum ada Bahasa Indonesia.
Selain itu, kepadanya juga diberikan buku-buku dari terbutan Balai Pustaka dan dipesan agar tidak meninggalkan bacaan-bacaan dari orang-orang yang berpaham
nasionalis. Itu semua dilakukan untuk menghadapi perkembangan zaman.
Acara tersebut juga dihadiri Kapolda Jateng, Irjen (Pol) Condro Kirono, Syaikh Umar Muhammad Rojab Dieb (Ulama Suriah), Syaikh Mahmud Syahadah (Mufti Damaskus) dan ribuan umat Islam. Selain diisi tabligh akbar, kegiatan ini juga dilengkapi dengan seminar regional dan ngaji jurnalistik.