Beritaangin.com-Menurut dr Toman, paparan radiasi yang intens, serta kontak berulang dalam waktu lama dengan zat kimia berupa benzena, pestisida dan pupuk kimia diduga menjadi faktor risiko dari myeloma.
“Untuk paparan radiasi biasanya pada terapis radiologi, lalu untuk zat kimia misalnya pada mereka yang di pabrik cat, sering terpapar pestisida.
Terutama yang tidak dilengkapi dengan proteksi memadai dan badannya terpapar dalam jangka waktu lama,” ujar dr Toman.
Selain paparan radiasi dan zat kimia, hal lain yang juga diduga berkaitan erat dengan risiko myeloma yakni faktor genetik.
“Kerentanan genetik juga diduga memberi andil dalam terjadinya penyakit ini,” imbuhnya.
Dibandingkan kanker darah lain seperti leukemia, penyakit myeloma masih jarang dikenal.
Seperti apa fakta sebenarnya tentang penyakit ini?
Dokter spesialis penyakit dalam dari RS Pondok Indah, dr Toman L. Toruan, SpPD, KHOM,
menjelaskan bahwa myeloma merupakan salah satu jenis kanker darah yang
ditandai dengan pertumbuhan tidak terkendali dari sel darah plasma dalam darah
Kondisi ini mengakibatkan terjadinya peningkatan kadar dari salah satu imunoglobulin dalam tubuh.
Dari segi kelompok usia, myeloma paling banyak menyerang kelompok
usia di atas 60 tahun dengan puncaknya pada usia 65 sampai 74 tahun.