beritaangin.com – Ketua Komisi V DPR Fary Djemi Francis mengapresiasi Kementerian Perhubungan sebagai instansi yang menjadi leading sector atas munurunnya tingkat kecelakaan lalu lintas pada musim mudik Lebaran lalu. Apalagi kekhawatiran bahwa tragedi kemacetan parah di Tol Brebes Timur atau Brexit ternyata tak terjadi.
Karenanya, komisi di DPR yang membidangi perhubungan itu mendesak Kemenhub beserta semua sektor untuk terus bekerja keras mengawal arus balik melalui manajemen rekayasa lalu lintas dengan prinsip safety first.
“Kepada semua pengguna jalan selama arus balik untuk tetap mematuhi aturan dan rambu serta arahan yang sudah disiapkan pemerintah agar tiba dengan selamat,” katanya, Rabu (28/6).
Politikus Partai Gerindra itu menambahkan, berdasar pantauan di tol, kondisi lalu lintas pada musim mudik lalu memang padat. Namun, lalu lintas tetap bergerak tanpa kemacetan parah.
Ada tol fungsional Brebes – Batang yang mengurangi beban jalur pantai utara (Pantura). Selain itu juga ada empat fly over di jalur Brebes-Tegal yang sangat membantu kelancaran lalu lintas karena pemudik tidak harus berhenti saat ada kereta api lewat.
Seperti diketahui, berdasarkan laporan Polri per 27 Juni 2017, tingkat kecelakaan mudik lebaran 2017 menurun. Hingga H+2 Lebaran, terjadi 1.299 kecelakaan lalu lintas.
Tiga daerah dengan kecelakaan tertinggi yaitu, Jawa Timur (50 kejadian dengan 11 korban jiwa), Jawa Tengah (22 kecelakaan dengan dan empat korban jiwa), serta Sulawesi Selatan (15 jejadian dengan dua korban jiwa.
Jika dibandingkan H+2 Lebaran 2016, jumlah kecelakaan lalu lintas kali ini turun 14 persen. Yakni dari 1.515 kecelakaan pada 2016 menjadi 1.299 pada 2017 ini.
Lebih lanjut Fary mengatakan, untuk angkutan lebaran di pelabuhan Merak-Bakauheni, kemacetan dan penumpukan dapat terurai karena kerja sama Korlantas, Kementerian Perhubungan dan ASDP. Ada dua insiden di Merak – Bakauheni yakni KM Trimas Kanaya mati mesin di dermaga 1 pada H-2 dan KM Port Link III menabrak tiga fender ( bantalan karet) pada H + 2 di dermaga III.