Beritaangin.com-Front Pembela Islam (FPI) mengadakan konferensi pers khusus menjelaskan peristiwa terbakarnya mobil di Cawang, Jakarta Timur yang terjadi pada dini hari ini.
Mereka menuding pembakaran mobil di lokasi yang berdekatan dengan acara tablig akbar, sebagai bentuk aksi teror.
“Biasanya kalau saya buat acara di situ, pengamanannya luar biasa.
Biasanya ada 200 polisi. Tapi malam itu, tidak banyak polisi yang berjaga, kurang lebih hanya 40 polisi.
Cuma begitu jam 12 (pukul 00.00 WIB-red) pas, Habib Rizieq sedang doa, polisi itu dapat info ada tawuran. Polisi pergi, 5 menit berikutnya ledakan terjadi,” ungkapnya.
Rangkaian kronologi dalam konferensi pers yang diadakan pada hari ini di Masjid Raya Al Ittihad, Tebet, Jakarta Selatan, disampaikan oleh Imam FPI DKI Jakarta Muhsin Alatas dan kuasa hukum FPI Kapitra Ampera.
Muhsin Alatas mengatakan dia tiba sekitar pukul 21.45 WIB bersama pentolan FPI Rizieq Shihab di lokasi pagelaran tablig akbar.
“Ini agenda rutin, kami tiba, lalu disambut dengan palang pintu khas Betawi, sore hari juga ada atraksi ondel-ondel,” kata Muhsin, Minggu (16/4).
Selanjutnya, sekitar 23.00 WIB, Rizieq memberikan tausiah kepada jemaah.
Pada 00.05 WIB, tausiah usai dan dilanjutkan dengan penutupan doa dan dzikir yang diikuti oleh jemaah.
Saat itu, kata Muhsin, mulai terdengar ledakan, sehingga Rizieq diminta mempercepat pembacaan doa.
Setelah pembacaan doa selesai, Muhsin mengatakan melihat sebuah mobil terbakar dan bergerak mundur ke arah jemaah. Beberapa motor terparkir terhimpit mobil.
Dari mobil itu jenis Toyota Avanza mereka mendapatkan tiga orang keluar.
“Dua dari bagian tengah, dan satu bagian depan mobil,” kata Muhsin.
Anehnya, kata Muhsin, orang yang keluar dari mobil malah melarikan diri ke arah Pancoran. “Kalau terbakar
mereka seharusnya mendekati dan minta tolong,” kata dia.
“Setelah kejadian itu, Habib (Rizieq) panggil saya supaya tidak ada satupun umat yang mendekat, kita telepon polisi. Polisi baru tiba jam 03.00 dini hari. Saya yakin banyak intel-intel yang ada di situ,
tapi Tim Gegana baru datang jam 03.00,” kata Muchsin.
“Masyarakat jangan terpengaruh dengan berita yang tidak pas. Polisi masih melakukan penyelidikan,” tegas Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono.
Saat ini polisi masih menyelidiki insiden tersebut, termasuk mengecek CCTV yang bisa menangkap kejadian itu.
Tiga orang jemaah dan Habib Muchsin Alatas dari Front Pembela Islam (FPI) telah dimintai keterangan terkait kejadian tersebut.
Dari lokasi, polisi juga menyita dua unit mobil yang berisi 4 jeriken bensin berpelat nomor B 7208 EQ dan B 1552 AH.