beritaangin.com – Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi sudah memanggil wakil duta besar Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia untuk meminta penjelasan soal penolakan terhadap kunjungan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo. Pertemuan dilakukan pada Senin (23/10) pukul 07.45 WIB. Pihak AS menyampaikan penyesalan dan permintaan maaf terhadap situasi yang terjadi.
Pihak kedutaan AS juga menyampaikan bahwa mereka sudah mencabut larangan tersebut. Saat ini, Gatot Nurmantyo dan rombongan sudah bisa melanjutkan kunjungan ke AS. Namun Jenderal Gatot belum memutuskan akan berangkat atau tidak.
Dia menyerahkan keputusan pada Presiden Joko Widodo. Jika diperintah Presiden, maka Gatot akan berangkat. Sejauh ini belum ada keputusan.
“Belum ada (keputusan Jokowi). Jadi saya gak punya inisiatif lagi. Saya udah lapor presiden karena saya utusan pemerintah kan. Maka Presiden lah yang memutuskan saya berangkat atau enggak,” ujar Gatot di Istana Negara, Jakarta, Selasa (24/10).
Sebelumnya, Gatot mengaku kecewa lantaran gagal bertemu sahabatnya, Panglima Angkatan Bersenjata Amerika Serikat Jenderal Joseph F Durford di forum Chiefs of Defence conference on country violent Extremist organizations (VEOs).
“Kenapa saya kecewa? Karena saya bersahabat dengan Jenderal Durford,” katanya usai menghadiri Konferensi Internasional dan Table Top Exercise Untuk Global Health Security Tahun 2017 di Istana Negara, Jakarta, Selasa (24/10).
Gatot teringat memori saat berkunjung ke AS beberapa waktu lalu. Dia menceritakan sambutan hangat dari Jenderal Durford. Mulai dari minum kopi bersama, jamuan makan hingga hadiah lagu dari tentara Amerika.
“Yang lebih luar biasa lagi dinyanyikan lagi Bengawan Solo. Yang menyanyikan prajurit Amerika,” kisah dia.
“Ya saya ke sana kan mau ketemu juga sama beliau. Enggak terjadi ya,” sambung mantan Pangdam V/Brawijaya ini.