beritaangin.com – Seorang pria bernama Muhammad Zubir asal Lamno, Aceh Jaya, diduga menjadi korban penembakan di Malaysia. Selama di Malaysia, Zubir dilaporkan bekerja sebagai tukang doorsmeer di Pahang Felda Banda Turazak Keratong 3.
Anggota DPD RI Sudirman, yang mendapat laporan dari keluarga pria itu, langsung membangun komunikasi dengan warga Aceh di Malaysia.
“Alhamdulillah, kita mendapatkan konfirmasi setelah 24 jam menyusuri informasi tersebut. Komunikasi saya buat dengan Abu Saba, ketua grup Kesatuan Aneuk Nanggroe Aceh (KANA) dan grup forum persatuan pemuda Aceh serta masyarakat Aceh di Malaysia. Sampai saat ini jenazah ternyata masih di Rumah Sakit Kuantan dalam pengawalan ketat dan proses sidik kasus yang dilakukan oleh Kepolisian Diraja Malaysia,” kata Sudirman dalam keterangannya kepada beritaangin.com, Kamis (26/10/2017).
Haji Uma, sapaan akrabnya, menyebutkan sudah mengutus Tengku Amir, warga Aceh di Kuantan, membesuk langsung, namun belum bisa diizinkan melayat.
“Keluarga mohon tenang dan tidak menanggapi hal-hal yang hoax, termasuk ada telepon menamakan pihak Kedutaan yang meminta tebusan 16 ribu ringgit untuk biaya pemulangan. Saya sudah coba juga membangun komunikasi dengan pihak KBRI di Kuala Lumpur untuk menindaklanjuti hal ini,” sebutnya.
Sudirman menambahkan, berdasarkan informasi yang diterimanya, penembakan itu terjadi pada Selasa malam di tempat korban bekerja di Pahang.
“Kita masih menjalin komunikasi dengan adik korban yang ada di Aceh, yakni Imusbdan, adik yang ada di Malaysia, Syahrul Ramadhan. Dia sangat merasa trauma dengan kejadian tersebut. Dia juga putus komunikasi di mana abangnya (almarhum) sekarang. Isu penembakan korban juga sempat diberitakan di media lokal Malaysia,” ujar Sudirman.