beritaangin.com – Wakil Ketua Komisi I DPR TB Hasanuddin sebelumnya menyarankan Panglima TNI Jenderal Gatot agar tak melakukan mutasi di lingkup TNI jelang pensiun. Namun, Gatot sepertinya ‘mengabaikan’ saran tersebut.
Gatot telah melalukan mutasi 85 perwira TNI jelang pergantiannya. Hal itu diketahui dari surat Keputusan Panglima Tentara Nasional Indonesia Nomor Kep/982/XII/2017 tertanggal 4 Desember 2017. Salinan surat tersebut ditembuskan kepada Menko Polhukam, Menhan, Kepala BIN, hingga Ketua Mahkamah Agung. Ini tanggapan TB terkait langkah Gatot yang ‘mengabaikan’ sarannya.
“Kami ini adalah mitra, sebagai mitra antara DPR dengan pemerintah itu punya kewajiban menyampaikan saran. Kalau tidak diterima, silakan diselesaikan di intern pemerintah. Panglima memiliki atasan, bisa diselesaikan bersama,” ujar TB di Gedung DPR, kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (6/12/2017).
Jelang Pensiun, Jenderal Gatot Mutasi 85 Perwira TNI
Mutasi jabatan 85 Perwira Tinggi (Pati) TNI terdiri dari 46 Pati jajaran TNI Angkatan Darat, 28 Pati jajaran TNI Angkatan Laut, dan 11 Pati jajaran TNI Angkatan Udara. Salah satu yang dimutasi adalah Pangkostrad Letjen TNI Edy Rahmayadi menjadi Perwira Tinggi Mabes TNI AD.
Edy mengajukan pensiun dini untuk maju ke Pilgub Sumatera Utara 2018. Jabatan Edy akan diisi Mayjen TNI Sudirman, yang semula menjabat ASops KSAD.
Pangkostrad Letjen Edy Rahmayadi Mundur dari TNI
Sebelumnya TB sudah memberi ‘warning’ agar Jenderal Gatot tidak melakukan rotasi jelang pergantian Panglima TNI. Dia mengaku sudah mendapat informasi soal perombakan sehari sebelum mutasi dilakukan.
“Mutasi para perwira tinggi sebaiknya dilakukan oleh panglima baru agar suasana kondusif akan lebih tercipta. Karena konon beliau dalam waktu dekat mau merombaknya. Antara lain Pangkostrad,” tutur TB, Selasa (5/12).