Beritaangin – Pemerintah Rusia mengecam serangan-serangan udara yang dilakukan Turki di Suriah dan Irak. Rusia menyebut serangan Turki itu tak bisa diterima dan merupakan pelanggaran prinsip-prinsip dasar antar pemerintahan.
Rusia mengecam serangan-serangan udara yang dilakukan Turki di Suriah dan Irak. – “Langkah-langkah seperti itu memicu keprihatinan paling serius di Moskow,” demikian statemen yang dirilis Kementerian Luar Negeri Rusia seperti dilansir media Press TV, Kamis (27/4/2017).
“Dalam situasi ini, kami meminta semua pihak untuk menahan diri. Ini tindakan-tindakan oleh militer Turki terhadap pasukan Kurdi yang benar-benar menentang kelompok-kelompok teroris. Terutama sekali Daesh (nama lain ISIS),” demikian disampaikan kementerian.
Otoritas Turki mengklaim 70 terduga militan Kurdi tewas dalam serangan-serangan udara terhadap apa yang disebutnya sebagai “surga teroris” di Suriah dan Irak pada Selasa (25/4) dan Rabu (26/4). Otoritas Turki juga mengklaim bahwa pihaknya telah memberitahu Rusia dan AS mengenai niat serangannya tersebut.
Berita Top News – Kementerian Luar Negeri Suriah juga mengutuk serangan Turki tersebut. Ditekankan bahwa serangan tersebut merupakan agresi terang-terangan terhadap Suriah dan melanggar hukum internasional dan prinsip-prinsip hubungan negara bertetangga baik.
Kelompok Kurdi, Kurdish People’s Protection Units (YPG) mengklaim bahwa sekitar 20 anggotanya tewas dalam serangan-serangan Turki tersebut. Serta sekitar 18 orang lainnya luka-luka. Sedangkan serangan udara Turki di wilayah Sinjar, Irak menargetkan posisi-posisi yang dikuasai Yazidi Protection Units (YBS), yang didukung kelompok Kurdi, Kurdistan Workers’ Party (PKK). Serangan tersebut menewaskan enam orang termasuk seorang polisi Irak.
Turki mulai mengirimkan pasukannya ke kamp militer Bashiqa di sebelah utara kota Mosul, Irak pada awal Desember 2015 lalu. Turki mengklaim bahwa langkah tersebut telah lebih dulu dikoordinasikan dengan pejabat-pejabat Irak.
Kemudian pada Agustus 2016, Turki juga mulai melakukan intervensi militer di Suriah. Dengan mengirimkan tank-tank dan pesawat-pesawat tempur ke wilayah perbatasan kedua negara. Turki mengklaim operasi militer tersebut bertujuan untuk menghalau para militan ISIS, dari perbatasan Turki dengan Suriah dan menghentikan pergerakan pasukan Kurdi.