beritaangin.com – Puncak arus balik Lebaran dari berbagai kota di Pulau Jawa ke wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya diprediksi akan terjadi pada Sabtu (1/7) dan Minggu (2/7). Karenanya, ada baiknya pemudik yang hendak balik ke ibu kota menghindari hari-hari itu.
Menurut anggota Komisi V DPR Syarif Abdullah Alkadrie yang membidangi transportasi, lalu lintas pada musim mudik lalu relatif lancar karena pemudik dengan kendaraan pribadi tidak pulang kampung dalam waktu bersamaan. Karenanya dia berharap hal itu bisa terulang saat arus balik.
“Kami berharap kembalinya ini juga akan terjadi hal serupa. Tentu doa dan harapan kita seperti itu, supaya tidak terjadi seperti di tahun-tahun sebelumnya,” kata Syarif, Rabu (28/6).
Sekretaris Fraksi Partai Nasdem di DPR itu pun mengimbau para pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi tidak balik pada hari yang diprediksi menjadi puncak arus balik. Sebab, penumpukan kendaraan akan memicu kemacetan. “Kan tidak enak berjalan dalam kondisi macet,” ujarnya.
Dia menambahkan, masyarakat hendaknya memperhitungkan lagi waktu untuk kembali dari kampung halaman menuju perantauan. Dengan demikian lalu lintas arus balik bisa berkurang.
Lebih lanjut Syarif mengapresiasi penanganan arus mudik yang dilakukan pemerintah dan stakeholder terkait. Sehingga pada mudik kemarin, tidak ada insiden yang berarti seperti tahun-tahun sebelumnya.
“Terhadap penanganan lalu lintas mudik lebaran kita patut bersyukur, tinggal sekarang bagaimana menangani arus baliknya saja,” kata Syarif.
Menurutnya, saat Komisi V DPR meninjau jalur mudik dari Jakarta hingga Jawa Tengah sebelum Lebaran kemarin, para stakeholder sudah memberikan jaminan bahwa pelaksaan mudik akan berjalan dengan baik. Dan ternyata hasilnya pun positif.
“Saat itu dengan berbagai macam exercise yang disampaikan baik dari Kemenhub, Korlantas Polri dan pihak-pihak terkait persiapan-persiapan matang mereka. Alhamdulillah hasilnya bagus,” paparnya