Pengusaha Kecewa Pelayanan Petugas Penanaman Modal BP Batam

beritaangin.com – Pelayanan Badan Pengusahaan (BP) Batam kembali disorot. Kali ini, masyarakat mengeluhkan sikap dari petugas bagian penanaman modal di Gedung Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP).

 

 

“Sebulan yang lalu, perusahaan saya ingin memperluas usahanya dengan membangun gedung baru,” ungkap salah satu asisten HRD salah satu perusahaan manufaktur di kawasan industri yang berlokasi di Batamcentre, Hendrianto, Rabu (28/6).

Kemudian dia mendatangi bagian penanaman modal di Gedung PTSP untuk mengurus izin perluasan usaha kira-kira pukul 14.00 WIB. Namun dia mendapat sambutan yang kurang memuaskan.

“Mereka lebih asyik bermain handphone dan bercerita tanpa mempedulikan saya yang baru tiba,” ungkapnya.

Dia menunggu tapi masih kunjung tak dipedulikan. Setelah Hendrianto mau beranjak pergi, barulah salah seorang petugas mendatanginya. Tanpa basa basi dia langsung membimbing untuk mengisi data yang diperlukan di situs online.

Setelah dijelaskan, malah menurut Hendrianto, dia semakin bingung.

“Seharusnya yang namanya masyarakat ya harus dilayani seperti raja. Bukan malah dicuekin,” keluhnya.

Terpisah, Deputi V BP Batam, Gusmardi Bustami mengatakan jika ada komplain terhadap pelayanan di BP Batam segera laporkan ke pihaknya.

“Tolong dilaporkan saja kapan kejadiannya. Kita selalu terbuka,” tegasnya seperti dilansir Batam Pos (Jawa Pos Group) hari ini.

Dia juga menjelaskan bahwa untuk mengurus izin perluasan usaha itu ada tata caranya. Pemohon harus melengkapi data berupa berapa nilai investasi berikut juga berapa jumlah pekerja dan luas bangunan.

“Lengkapi izin-izinnya, kalau sudah akan mau bangun, jalankan saja sesuai komitmen,” ungkapnya.

Dia juga menyarankan agar Hendrianto segera menyampaikan surat tertulis kepada BP Batam supaya dipermudah. “Sampaikan saja apapun jika ada persoalan,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

PREDIKSIGERHANA.BIZ|Prediksi Togel AKURAT|ANGKA JITU|MASTER JITU|SYAIR LENGKAP|LIVEGAMES IDNPLAY| Info Judi Online Frontier Theme