Pengungsi Banjir di Kulon Progo DIY Mulai Terserang Penyakit

beritaangin.com – Warga pengungsi banjir di Kulon Progo mulai terserang penyakit. Rata-rata mereka mengeluhkan gatal-gatal dan batuk.

“Gatal-gatal, Mas. Sama ada yang batuk, panas, terutama anak-anak dan lansia,” kata seorang pengungsi di Balai Desa Panjatan, Fitri (35), ditemui beritaangin.com, Jumat (1/12/2017).

Namun demikian, perlengkapan di posko pengungsian cukup lengkap terutama stok obat-obatan, bahan makanan, dan perlengkapan tidur. Para pengungsi di Balai Desa Panjatan juga tidur di bangunan permanen berukuran cukup besar, bukan di dalam tenda darurat.

“Hanya anak saya, masih kecil usia 4,5 tahun, sejak malam pertama di pengungsian ngajak pulang, tidak betah katanya,” ujar warga Dusun 10 Cerme ini.

Fitri mengungsi bersama 9 anggota keluarganya. Rumahnya tergenang banjir setinggi lutut orang dewasa, Selasa (28/11) malam ketika hujan deras mengguyur Kulon Progo.

Diakuinya, anggota keluarga siang tadi sempat pulang memeriksa kondisi rumah. Meski kondisi dalam rumah airnya sudah surut, namun seluruh perabotan rumah masih basah dan berantakan.

“Halaman rumah juga masih tergenang air, nanti pulang ke rumah kalau sudah benar-benar surut dan isi rumah sudah dibersihkan,” imbuhnya.

Seorang petugas kesehatan di posko pengungsian Balai Desa Panjatan, Eva mengakui para pengungsi memang mulai terserang berbagai penyakit.

“Rata-rata ya itu, gatal-gatal, batuk, panas. Penyebabnya karena air banjir kotor dan banyak kuman, faktor cuaca juga. Tapi sudah tertangani dan obat-obatan juga mencukupi,” jelasnya.

Dari catatan buku rekam medis, hari ini sudah ada 20 warga yang minta obat. Lalu pada Kamis (30/11) kemarin warga yang berobat mencapai sekitar 50 orang. Mayoritas keluhan kesehatan pengungsi tidak terkategori parah sehingga tak harus dirujuk ke rumah sakit.

Kepala Desa Panjatan, Arinto Tri Atmoko mengatakan bahwa hingga hari ini, jumlah pengungsi di Balai Desa Panjatan berjumlah 127 orang, berasal dari tiga desa yakni Desa Panjatan, Cerme, dan Krembangan. Jumlahnya mulai berkurang jika dibandingkan pengungsi pada hari pertama sekitar 250 orang.

“Di Kecamatan Panjatan ada beberapa pokso pengungsian, tapi paling banyak yang menampung di Balai Desa Panjatan ini,” kata Arinto.

Tinggalkan Balasan

PREDIKSIGERHANA.BIZ|Prediksi Togel AKURAT|ANGKA JITU|MASTER JITU|SYAIR LENGKAP|LIVEGAMES IDNPLAY| Info Judi Online Frontier Theme