beritaangin.com – Setiap tahun jumlah tenaga kerja di Jatim mencapai sekitar 239 ribu orang. Pemerintah Provinsi Jawa Timur mendorong penyerapan tenaga kerja, dengan menggenjot investasi non fasilitas.
“Kami terus berusaha menyiapkan lulusan sekolah siap kerja,” kata Gubernur Jawa Timur Soekarwo kepada wartawan usai menghadiri rapat evaluasi kinerja organisasi perangkat daerah (OPD) Jatim di lantai 6 komplek Kantor Gubernur Jatim, Jalan Pahlawan, Surabaya, Selasa (5/9/2017).
Gubernur yang akrab disapa Pakde karwo ini menerangkan, investasi non fasilitas tidak hanya bergerak di bidang sektor usaha mikro, kecil, menengah (UMKM). Tapi juga di sektor perhotelan, bisnis jasa dan industri kreatif lainnya, yang membutuhkan skill dari calon tenaga kerja.
“Kami menyiapkan kredit bunga murah di bawah 10 persen. Kami menyebut program ini dengan loan agreement, untuk menggerakkan sektor UMKM,” tuturnya.
Gubernur Jatim dua periode ini menambahkan, pemprov akan memperkuat ekonomi pedesaan. Dengan program loan agreement yang difokuskan pada sektor usaha primer, maupun industri pengolahan berbasis bahan baku pertanian, diharapkan dapat merangsang warga membangun usahanya di pedesaan. Program tersebut juga diharapkan mengurangi urbanisasi atau migrasi warga desa ke kota.
“Sektor usaha primer ini misalnya, gabah diolah menjadi beras dan dilakukan di desa. Sehingga masyarakat tidak perlu beli beras yang diolah dari kota,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Timur Setiadjit menambahkan, berdasarkan araha gubernur, agar disnakertrans untuk mencetak usaha kecil (UMKM). Diantaranya, pihaknya akan bekerjasama dengan PNPM Mandiri.
“Permodalan dari PNPM. Kami dari disnakertrans yang memberikan pelatihan. Kita juga akan bekali mereka, bagaimana packaging-nya, penjualannya, pemasarannya, hingga membekali tentang tata cara pembukuannya,” jelas Setiadjit.