Beritaangin.com – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ( PDI-P) terus melembagakan Sekolah Calon Kepala Daerah untuk menciptakan kader yang berintegritas.
Setiap calon kepala daerah dan atau wakil kepala daerah yang diusung dan didukung PDI-P harus mengikuti sekolah ini.
“Hari ini sekolah calon kepala daerah dimulai sebagai tahapan strategis di dalam memenangkan Pilkada Serentak tahun 2018,” kata Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto dalam keterangan tertulisnya, Minggu (10/12/2017).
Hasto mengatakan, pada tahap ini, yang mengikuti sekolah calon kepala daerah sebanyak 90 orang.
Sekolah ini dibangun sebagai tanggung jawab partai untuk menghasilkan kepemimpinan ideologis yang membumikan Pancasila dan membangun peradaban.
Selain aspek ideologis, kurikulum sekolah juga dirancang untuk membekali calon terkait dengan tata pemerintahan yang baik; reformasi birokrasi sebagai penopang e-government; pemerintahan yang bersih dan bebas korupsi; serta hal-hal terkait dengan strategi pemenangan pemilu berdasarkan kekuatan gotong royong.
Dengan semangat gotong royong, maka diharapkan seluruh simpatisan, anggota dan kader partai bergerak satu arah memenangkan pilkada.
“Bagi PDI Perjuangan, pilkada bukan persoalan orang per orang. Pilkada merupakan pergerakan kolektif kepartaian bersama pasangan calon untuk memenangkan hati rakyat,” ujarnya.
Di dalam sekolah tersebut juga, lanjut Hasto, dibangun ikatan emosional seluruh calon sehingga ketika terpilih nanti akan saling bekerjasama.
Kerjasama secara horizontal untuk menjalankan konsepsi pembangunan semesta berencana yang dirintis oleh Bung Karno
“Kerja sama secara vertikal untuk memperkuat konsolidasi politik Presiden Jokowi,” ujarnya.
Baca juga : Pilkada Jatim, PDIP Tunduk pada Megawati Soal Anas Jadi Cawagub Jatim
Menurut Hasto, Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri akan memberikan pembekalan khusus kepada peserta sekolah calon kepala daerah. Kepala daerah PDI-P yang dinilai berhasil juga akan diminta mengisi materi.
“Keberhasilan para kepala daerah PDI Perjuangan seperti di Surabaya, Banyuwangi, Ngawi, Tabanan, Bangka, Dharmasraya, Semarang, Sukoharjo, Kulonprogo dan lain-lain akan menjadi inspirasi terhadap model pemerintahan pro rakyat,” ucap Hasto.