beritaangin.com – Berada di tengah kota tak menjamin sebuah sekolah negeri mendapat murid baru. Seperti yang terjadi di Lamongan. Dua SD negeri ini masing-masing mendapat 3 murid saat membuka pendaftaran anak sekolah..
Dua sekolah SD negeri itu yakni SDN Tumenggungan 1 dan SDN Sidoarjo 2, keduanya berada di wilayah Kecamatan Kota Lamongan. Beberapa SDN di Lamongan juga mengalami penurunan murid baru.
Penjabat Kepala Sekolah (Kasek) SDN Tumenggungan 1, Sunarno membenarkan tahun ini sekolahnya hanya menerima 3 murid baru. Meski hanya menerima 3 murid baru, para guru tetap memberikan materi pembelajaran. “Proses belajar mengajar tetap berlangsung meski hanya ada 3 murid baru,” kata Kasek Sunarno kepada beritaenak.com di kantornya Jalan Liras Liris, Selasa (18/7/2017).
Ditanya penyebab berkurangnya murid baru, Sunarno mengaku hal itu karena ada kecenderungan baru orang tua mendaftarkan anak-anaknya ke SD atau MI swasta, sehingga mereka kalah bersaing. Selain karena banyak yang terserap ke sekolah berbasis agama, Sunarno mengaku besar kemungkinan juga karena program KB berhasil.
Pasalnya, berkurangnya murid SD negeri ini tidak hanya terjadi di SD yang dia pimpin saja. Banyak SDN lain yang juga mengalami pengurangan siswa baru. “Tahun ini, rata-rata saat ini SDN hanya menerima 20 murid saja,” ujarnya.
Meski hanya menerima tiga murid baru, proses belajar mengajar tetap berlangsung sambil menunggu kebijakan dari pemerintah. Kebijakan apa yang akan diberlakukan, Sunarno pun masih menunggu. “Apakah akan dimerger atau diapakan, kami menunggu kebijakan pemerintah,” kata Sunarno yang juga mengaku kalau sudah melaporkan ke dinas pendidikan Lamongan,” tegasnya.
Sementara Wakil Ketua Dewan Pendidikan Lamongan, Fathurrohman mengaku sudah mengetahui kabar tersebut. Fathkur mengatakan, saat ini pihaknya mengusulkan kepada dinas pendidikan Lamongan untuk melakukan merger antar sekolah. “Ada keruwetan dalam tata penerimaan siswa baru, kami sedang mengkaji penyebab keruwetan ini,” katanya.
