beritaangin.com – Bupati Bandung Dadang M. Nasser merespons keluhan warganya perihal tumpukan sampah di sejumlah pasar tradisional. Ia berencana mengerahkan bala tentara untuk mengangkut sampah bau busuk yang berhari-hari dibiarkan menggunung.
Bukan kali pertama personel TNI AD turun tangan bebersih sampah yang melimpah di wilayah Kabupaten Bandung. Catatan detikcom, pada Maret 2016 silam, pasukan loreng hijau bersemangat membantu Pemkab Bandung membereskan horor sampah yang menyumbat dan menutup sepenggal Sungai Cikapundung di Kampung Cijagra, Kecamatan Bojongsoang.
Berkubik-kubik gundukan sampah didominasi jenis anorganik di sungai itu membetot perhatian Gubernur Jabar Ahmad Heryawan. Aher, sapaan gubernur, memantau langsung ke lokasi. Dampak momen ‘fenomenal’ itu membuat pihak Pemkab dan Pemkot Bandung bersinergi menyelesaikan permasalahan sampah.
Suntikan tenaga tentara terus berlanjut dalam urusan kebersihan lingkungan. Pemprov Jabar menggaet Kodam III Siliwangi guna menyukseskan program Citarum Bestari. Ratusan prajurit TNI diterjunkan dalam ‘operasi militer’ pembersihan Sungai Citarum.
Balik lagi ke pembahasan sampah yang menumpuk di beberapa pasar tradisional Kabupaten Bandung. Berdasarkan pantauan detikcom, ragam sampah menggunduk di area Pasar Baleendah, Majalaya, dan Ciparay.
Sang bupati ke-26 yang dua kali menjabat ini memerintahkan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung untuk bergerak bersama Kodim 0609 Kabupaten Bandung mengangkut sampah di lokasi tersebut. Dadang menjelaskan, telah terjadi peningkatan volume sampah di wilayahnya pasca Lebaran 2017 lalu.
“Kami akan turun bersama-sama dengan TNI. Minggu-minggu ini. Saya sudah bertemu dengan Komandan Kodim 0609 bersama tokoh masyarakat untuk siap menyelesaikan sampah,” kata Dadang di kantor Desa Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Selasa (11/7) kemarin.
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung menyatakan pemeliharaan truk yang berlangsung beberapa waktu lalu mengakibatkan terlambatnya pengangkutan sampah. Kondisi belum maksimal tersebut membuat sampah semakin menggunduk.
Terlepas sampah di pasar, Dadang mengingatkan soal kesadaran warganya untuk menjaga kebersihan lingkungan. Berkali-kali pria kelahiran Bandung 24 Juli 1961 ini meminta warganya jangan membuang sampah sembarang. Dadang mengajak warga memilah limbah rumah tangga dan menggalakkan pemanfaatan biopori.
“Tapi masalahnya, masyarakat belum sadar,” ujar Dadang.
Harapan warga serta pedagang pasar tentu selaras dengan Pemkab Bandung berkaitan penanganan sampah dan kebersihan agar lingkungan menjadi nyaman nan asri. Problematik mengenai sampah memang kerap menimbulkan polemik. Situasi macam itu bukan hanya terjadi di Kabupaten Bandung.
Kini masyarakat Kabupaten Bandung menanti janji Dadang yang secara bertahap siap menuntaskan permasalahan sampah. Bukan hal mustahil, horor sampah di wilayah bermoto ‘Repeh Rapih Kertaraharja’ yang memiliki 31 kecamatan ini berpotensi terus terulang jika diabaikan tanpa solusi dan aksi.