beritaangin.com – Pengamat Kepolisian Bambang Widodo Umar mengecam keras tindakan Kapolres Simalungun AKBP Marudut Liberty Panjaitan kepada salah seorang pengunjung hiburan malam.
Marudut diduga mencekoki orang tersebut dengan minuman keras.
“Menghadapi kasus seperti di Simalungun dan kasus indisipliner polisi, yang dilakukan bawahan maupun atasan seharusnya sama, ditindak tegas,” ujar Bambang dalam keterangan yang diterima, Minggu (16/7).
Dia menambahkan, meski Marudut sudah membantah bahwa hal itu adalah hoaks, tapi perlu ada penyelidikan. Dia meminta kepada Polri untuk memprosesnya hingga tuntas.
“Jangan sampai hanya diserahkan ke pimpinan bawahan tapi tidak ada tindakan apa-apa,” tegasnya.
Selain itu, Bambang juga mengkritisi kinerja Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) yang tidak menjalankan tupoksinya untuk mendukung profesionalitas Polri.
“Saya amati (Kompolnas) seperti menjadi disfungsi, bukan mengawasi aktivitas polisi tapi malah menjadi semacam corong untuk pembenaran langkah polisi yang diduga menyimpang,” terangnya.
Hal ini, menurut Bambang adalah kekeliruan tugas, pokok, dan fungsi Kompolnas dalam mengawasi kepolisian. “Harus kembali pada fungsi sebagai pengawas kepolisian secara obyektif. Jangan bertindak subjektif,” pungkas Bambang.
Terpisah ahli hukum dari Universitas Padjadjaran (Unpad) Indra Perwira turut menyayangkan kejadian tersebut. Menurut Indra, polisi seharusnya menjaga semangatnya sebagai pengayom masyarakat.
“Prinsipnya adalah semangat dan contoh. Yaitu sebagai teladan dan menjaga keamanan keselamatan seluruh lapisan masyarakat. Harus ada klarifikasi dan tindakan dari pimpinan pusat dari yang telah dilakukan Kapolres Simalungun,” tegas Indra.
Seperti diketahui, video pesta minum Kapolres Simalungun viral di YouTube. Dikabarkan juga saat itu Marudut mencekoki salah satu pengunjung tempat hiburan malam pada Rabu (12/7) dini hari.