beritaangin.com – Calon Wakil Gubernur Jawa Timur, Abdullah Azwar Anas, melakukan silaturahim politik ke Madura. Empat kabupaten yang ada di Madura dia sambangi.
Dimulai dari Bangkalan, Anas berziarah ke makam Syaichona Cholil di kompleks Masjid Syaichona Cholil yang berada di Desa Martajasah. Di makam tersebut, Anas berziarah sekitar 45 menit.
“Syaichona Cholil adalah guru dari banyak ulama di Indonesia. Banyak sekali pesantren di Indonesia ini yang punya persambungan dengan beliau,” kata Anas kepada beritaangin.com, Sabtu (28/10/2017)..
Seusai berziarah, Anas mengisi perut di warung Bebek Sinjay yang sangat terkenal di Bangkalan. Anas lantas menyampaikan orasi ilmiah di hadapan sarjana dan para orang tuanya dalam momen wisuda di STIT Miftahul Ulum Bangkalan.
“Madura adalah salah satu sumber kekuatan Jawa Timur. Saya kira ke depan banyak inovasi dan kerja gotong-royong yang diperlukan untuk mengakselerasi Madura. Perlu ada affirmative action, dari sisi perencanaan sampai eksekusi program, untuk mengembangkan Madura. Misalnya, program halal tourism,” jelas Anas di forum wisuda tersebut.
Anas kemudian melanjutkan safarinya ke Sampang. Dia bertemu Bupati Sampang Fadhilah Budiono. “Kami berteman akrab, kebetulan beliau aslinya Banyuwangi,” papar Anas.
Lepas dari Sampang, Anas meluncur ke Pamekasan. Dia singgah di Sentra Batik Klampar. Anas berdialog dengan para pembatik. Menurut sang pemilik, Ahmadi, pihaknya memberdayakan 3.000 pembatik di kawasan tersebut.
“Luar biasa potensi batik tulis Pamekasan. Top. Saya kira ini dahsyat. Tinggal dibantu hulu sampai hilirnya, ledakan pemasaran dan penjualannya pasti akan melompat,” kata Anas yang kemudian membeli beberapa baju batik berwarna merah.
Tak jauh dari sentra batik itu, Anas kemudian menyapa dan mengisi materi singkat di hadapan para mahasiswa se-Pamekasan yang sedang mengggelar pelatihan.
“Selamat Hari Sumpah Pemuda. Anak muda sekarang tidak boleh bosan bikin terobosan. Jangan cuma suka galau, tapi harus bikin prestasi memukau,” Anas memotivasi para mahasiswa.
Usai dari Pamekasan, Anas meluncur ke Sumenep. Dia bersilaturahim ke Ponpes Annuqayah, Guluk-Guluk, dan diterima para ulama pengasuhnya. Di Sumenep, Anas bertemu Bupati Busyro Karim dan Wakil Bupati Achmad Fauzi.
Bagi Anas, safari politik di Madura terasa cukup personal karena dia memang mempunyai darah Madura yang kental. Ayahnya lahir di Sampang, ibunya lahir di Sumenep. Anas juga sempat mengenyam pendidikan saat SD sambil mondok di Ponpes Annuqayah, Guluk-Guluk, Sumenep.
“Jadi ya sambil nostalgia, karena juga cukup banyak saudara di sini,” ujar Anas.
Di setiap daerah yang dikunjungi, Bupati Banyuwangi itu selalu menggelar pertemuan tertutup dengan sejumlah kader partai pengusungnya. Kepala daerah yang dikenal berprestasi itu membawa sepuluh kardus jajanan khas Banyuwangi, seperti kue bagiak, klemben, dan sale pisang, sebagai oleh-oleh untuk setiap yang ditemuinya di Madura.