BeritaAngin.com – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Wakil Gubernur Djarot Saiful Hidayat memang terhitung sukses dalam membenahi karut marutnya Kota Jakarta.
Sosok Ahok yang ceplas-ceplos dan tegas ini ternyata mampu mengubah Jakarta, diantaranya dapat membenahi Waduk Pluit menjadi memesona dan enak dipandang, Waduk Pantai Indah Kapuk lebih bersih dan teratur.
Calon Wakil Gubernur (Cawagub) DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat terus mengintensifkan komunikasi dan pertemuan dengan masyarakat dalam berbagai kegiatan.
Usai olahraga bulutangkis, Djarot didampingi oleh Koordinator Bidang Pemenangan Pemilu Partai Golkar Wilayah Indonesia I Jawa dan Sumatera,
Nusron Wahid, menghadiri Silaturahmi dan Pengajian Sahabat Ahok-Djarot di kediaman Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Agung Laksono, di Jalan Cipinang Cempedak, Jatinegara, Jakarta Timur.
Golkar memerintahkan seluruh anggota DPR dan DPRD DKI Jakarta untuk terjun langsung memenangkan pasangan calon Basuki Tjahaja Purnama – Djarot Saiful Hidayat atau Ahok – Djarot dalam Pilkada DKI 2017 putaran kedua.
Nusron menyampaikan ajakan agar masyarakat sebagai pemilih tidak terpengaruh dengan berbagai provokasi dan ancaman dari kelompok tertentu.
Dirinya meyakinkan bahwa dalam memilih pemimpin di DKI Jakarta pertimbangannya soal siapa yang sudah terbukti kinerjanya yakni membawa perbaikan dan kemajuan atau tidak.
“Dan kalau bicara itu, tentu Pak Ahok dan Pak Djarot sudah membuktikan banyak perbaikan di Jakarta.
Kali yang tadinya kotor dan bau karena berisi limbah akibat pembuangan sampah sembarangan sekarang sudah ada
pasukan oranye yang membersihkan, pembangunan jelas terlihat, pembangunan manusianya juga konkret ada KJP, bahkan ada KJP khusus santri,” ujar Nusron di Jakarta Timur.
“Jadi mau nyari yang bagaimana lagi kalau yang ada sekarang ini sudah cukup bagus,” imbuh dia.
Menurut Nusron, mereka yang mengancam rakyat agar tidak memilih Ahok-Djarot dengan argumentasi yang
mengkafir-kafirkan itu jelas tidak menghargai keberagaman dan tidak menjalankan nilai-nilai Islam ahlu sunnah wal jamaah.
“Sekarang kalau mau bicara soal program yang Islami, jelas buktinya bagaimana kepemimpinan Ahok-Djarot banyak program-program yang keberpihakannya jelas terhadap umat Muslim.
Marbot dan imam masjid diumrohkan, bahkan petugas yang memandikan jenazah juga nanti secara bertahap akan diumrohkan semua,” ucapnya.
“Terus kalau kita lihat, sekarang di Balai Kota ada masjid megah, di Daan Mogot juga dibangun masjid megah,
Kalijodo yang dulu jadi tempat maksiat sekarang jadi RPTRA (Ruang Publik Terpadu Ramah Anak), dan wahana bermain serta wahana olahraga.
Kurang Islami bagaimana lagi program-program seperti itu?” tegas Nusron.
Sementara itu, Djarot mengungkapkan bahwa dalam kepemimpinannya bersama Ahok, dirinya selalu berpegang pada prinsip atau di jalan PBNU. Tetapi, PBNU dalam versi yang berbeda.
“P Pancasila, B Bhineka Tunggal Ika, N Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan U UUD 1945,” jelas Djarot.
Ahok dan Djarot sudah baik kinerjanya. Sehingga tidak perlu diragukan lagi.
“Pak Haji Djarot ini sudah melakukan banyak karya dan amal soleh buat warga Jakarta.
KJP ada, sakit bapak, ibu bayar? Enggak. Siapa yang melakukannya? Pak Basuki dan Pak Haji Djarot,” imbuh Sekretaris Tim Pemenangan Ahok.