beritaangin.com – Memasuki H-8 Idul Fitri, jumlah penumpang Kereta Api (KA) yang memasuki wilayah Daop 5 Purwokerto khususnya yang turun di Stasiun Purwokerto, Jawa Tengah, mulai mengalami peningkatan.
Sejak Kamis (15/6) atau H-10 Lebaran 2017, jumlah kedatangan penumpang KA jarak jauh yang tercatat di wilayah Daop 5 Purwokerto sekitar 13.486. Jumlah penumpang tersebut lebih banyak dibandingkan pada waktu yang sama tahun 2016lalu yang mencapai 12.127 penumpang.
Pada hari Jumat (16/6/2017) atau H-9 total kedatangan penumpang dari stasiun yang ada di Daop 5 Purwokerto sekitar 28.638 penumpang. Jumlah tersebut juga lebih banyak dibanding pada tahun 2016 pada waktu yang sama mencapai 23.436 penumpang.
“Untuk H-10 penumpang yang turun di Stasiun Purwokerto sekitar 3.814 penumpang. Pada H-9 sekitar 8.381 penumpang. Pada H-9 sudah ada kenaikan jumlah penumpang turun sekitar 122% dibanding tahun sebelumnya,” kata Manager Humas Daop 5 Purwokerto, Ixfan Hendriwintoko, Sabtu (17/6/2017).
Dia memprediksi kedatangan jumlah pemudik untuk penumpang KA di wilayah Daop 5 akan terus bertambah hingga memasuki lebaran mendatang.
“Prediksi kita, di Daop 5 Purwokerto puncaknya akan terjadi pada H-1 atau pada Jumat 24 Juni 2017,” katanya.
Dia memperkirakan jumlah penumpang yang turun dan naik dari wilayah Daop 5 Purwokerto akan mengalami peningkatan sekitar 5 persen pada tahun 2017 dibanding pada tahun sebelumnya yang mencapai 641.333 penumpang.
Dia menjelaskan, dari data rail ticket system per tanggal 12 Juni kemarin, untuk tiket arus mudik dari arah Jakarta menuju Yogyakarta pada H-9 hingga H-1 Lebaran sudah habis terjual.
Begitupula untuk tiket pada arus balik H+2 hingga H+10 dari wilayah Daop 5 Purwokerto tujuan Jakarta ataupun Bandung juga sudah habis terjual.
“Data tersebut belum ditambah KA-KA tambahan tahap dua yang dijalankan pada 15 Juni kemarin,” ujarnya.
Untuk membantu menjaga keamanan dan ketertiban selama arus mudik maupun arus balik nanti, PT KAI Daop 5 mendapatkan bantuan pengamanan dari TNI/Polri sekitar 103 personil. Mereka akan melakukan pengamanan dari berbagai gangguan seperti pelemparan batu, pengganjalan hingga kecelakaan kendaraan dengan kereta di perlintasan.
