beritaangin.com – BMKG menyatakan gempa tektonik yang terjadi di Morowali, Sulawesi Tengah, berkekuatan 5.1 skala richter. Akibat gempa ini, warga berhamburan keluar rumah.
“Guncangan gempabumi ini dirasakan oleh orang banyak dan beberapa warga sempat berlarian ke luar rumah,” kata Kepala Bidang Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG, Daryono dalam keterangannya, Sabtu (17/6/2017).
Daryono menambahkan, pusat gempa terletak pada koordinat 2,63 Lintas Selatan (LS)-121,73 Bujur Timur (BT), tepatnya di darat pada jarak 32 kKm arah barat Bungku, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah dengan kedalaman 10 Km.
“Dampak gempabumi yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan BMKG menunjukkan bahwa gempabumi tersebut berpotensi mengguncang kuat di sekitar sumber gempabumi dengan intensitas V MMI,” ujarnya.
Berdasarkan informasi dari masyarakat, lanjutnya, guncangan gempa dirasakan cukup kuat pada skala intensitas II SIG-BMKG atau IV MMI di Kolonodale, III-IV MMI di Poso, Bungku, dan Soroako, V MMI di Lingkono, Wawontoa dan Torea.
“Hingga laporan ini dibuat pukul 22.00 WIB belum ada laporan kerusakan dari masyarakat,” tuturnya.
Gempa ini merupakan jenis gempabumi hiposenter kerak dangkal (shallow crustal earthquake) akibat aktivitas sesar lokal yang diperkirakan merupakan aktivitas Sesar Matano. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi yang terjadi memiliki mekanisme sesar geser (strike slip).
“Hingga saat ini telah terjadi satu kali gempabumi susulan dengan kekuatan M 4,7,” ucapnya.
BMKG terus memantau aktivitas gempabumi susulan. Warga di sekitar Kabupaten Morowali diimbau tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
