beritaangin.com – Polsek Bekasi Selatan menggelar operasi preman untuk meningkatkan situasi yang kondusif selama Ramadan. Dalam operasi tersebut, polisi menjaring 8 preman yang meresahkan warga.
Operasi preman ini digelar di tempat keramaian umum, seperti terminal hingga pusat perbelanjaan, pada Jumat (16/6/2017) siang. Operasi dipimpin langsung oleh Kapolsek Bekasi Selatan AKP Achmad Sayuti, yang beranggotakan 12 orang.
“Ada delapan orang yang diamankan diduga melakukan tindakan premanisme,” ucap AKP Achmad, Jumat (16/6).
Mereka yang diamankan diduga melakukan pemerasan dengan modus sebagai timer, Pak Ogah, dan lainnya. Kedelapan orang tersebut didata dan dibina.
Polisi melepaskan delapan orang tersebut karena tidak ada barang bukti untuk diproses lebih lanjut.
“Mereka dilepaskan karena tidak ada barang bukti. Tetapi sebelumnya kita lakukan pembinaan dan mereka berjanji tidak akan melakukan perbuatannya kembali,” tuturnya.
Sementara itu, Polsek Pondok Gede juga mengamankan 5 orang yang merupakan juru parkir dan pengamen di Bundaran APG Jatiwaringin dan di Jl Raya Jatibening. Karena tidak ada barang bukti, mereka kemudian dilepaskan setelah didata dan diberikan pembinaan.
Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Hero Henrianto Bachtiar mengatakan, operasi premanisme dilakukan untuk menciptakan situasi kondusif selama Ramadan dan jelang lebaran.
“Sebagaimana kita ketahui bersama, di bulan Ramadan dan menjelang lebaran ini aktivitas masyarakat meningkat, sehingga kami lakukan operasi ini untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat agar ibadah puasa bisa berjalan dengan lancar,” jelas Hero.
Polres Metro Bekasi Kota sendiri telah memetakan kerawanan kamtibmas di bulan puasa, seperti di terminal, persimpangan, pusat perbelanjaan dan tempat keramain lainnya. Selain menempatkan personel berseragam dinas, Polres Metro Bekasi juga menyiagakan anggota reserse berpakaian preman di lokasi-lokasi rawan tersebut.
