Beritaangin.com – Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab mengetahui pertemuan antara pimpinan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI dengan Presiden Joko Widodo pada Minggu (25/6/2017) lalu.
“Pertemuan itu kami koordinasikan dengan Habib Rizieq. Jadi apa yang kami lakukan ini bukannya jalan sendiri-sendiri. Terus berkoordinasi,” ujar Ketua GNPF-MUI Bachtiar Nasir dalam konferensi pers di Aula AQL Islamic Center, Tebet, Jakara Selatan, Selasa (27/6/2017) siang.
Pimpinan FPI lainnya, Ahmad Sobri Lubis yang juta turut di dalam konferensi pers itu menambahkan, justru Rizieq sangat bersyukur akhirnya pertemuan antara GNPF-MUI dengan Presiden Jokowi akhirnya terlaksana.
“Karena itu sebenarnya program yang diharapkan Habib Rizieq sejak awal,” ujar Sobri.
“Ini memang karakter Habib Rizieq, selalu mengedepankan dialog. Sebelum ada ribut-ribut, pokoknya upayakan dulu itu dialog. Itu karakter Habib Rizieq sejak 20 tahun lalu yang sampai sekarang tidak berubah,” lanjut dia.
Rizieq hingga saat ini masih berada di luar negeri. Ia menjadi buronan polisi atas kasus percakapan via WhatsApp berkonten pornografi yang diduga melibatkan Rizieq dan Firza Husein.
Untuk pertama kalinya, pimpinan GNPF-MUI bertemu dan berdialog dengan Presiden Jokowi. Pertemuan digelar di Ruang Oval Istana Merdeka, Jakarta tepat di Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1438 Hijriah atau Minggu.
Selama ini, GNPF-MUI dikenal gencar melancarkan kritik ke pemerintah, khususnya kepada Presiden Joko Widodo.
Salah satunya melalui berbagai aksi unjuk rasa di Ibu Kota demi menindaklanjuti proses hukum Basuki Tjahaja Purnama atas perkara penodaan agama.
Pimpinan GNPF-MUI yang hadir, antara lain Dewan Pengawas Yusuf Muhammad Martak, Ketua Bachtiar Nasir, Wakil Ketua Zaitun Rusmin, juru bicara sekaligus tim advokasi Kapitra Ampera serta pengurus lainnya, yakni Habib Muchsin serta Muhammad Lutfi Hakim.
Sementara itu, Presiden sendiri didampingi Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Wiranto, Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin.
Wakil Ketua GNPF-MUI Zaitun Rasmin mengatakan, pertemuan ini merupakan langkah awal rekonsiliasi.
“Silaturahmi ini tentu harus ada tujuan-tujuannya. Ingin memperbaiki kondisi, silaturahmi, meningkatkan komunikasi. Itu kan ke arah sana, ke arah rekonsiliasi,” ujar Zaitun, usai pertemuan.