Berita Gerhana, Drama penantian pertemuan bersejarah Trump dan Kim Jong-un, Ketika Presiden Amerika Serikat Donald Trump membuat surat pribadi kepada pemimpin Korea Utara Kim Jong-un berisi pembatalan pertemuan, boleh jadi pemicunya adalah pernyataan dari Choe Son Hui, wakil menteri luar negeri Korut yang menyebut Wakil Presiden Mike Pence sebagai ‘bodoh dan bebal’ karena membandingkan Korut dengan Libya dalam soal pelucutan senjata nuklir.
BERITA TERKAIT
Namun keesokan harinya Trump menyatakan pertemuan 12 Juni mendatang di Singapura masih bisa terjadi setelah pihak Korut dengan lapang hati mengatakan mereka tetap siap bertemu dengan Amerika Serikat kapan saja dibutuhkan meski Trump sudah membatalkan pertemuan secara sepihak.
Kedua negara akhirnya mengutus para pejabatnya untuk merampungkan rencana pertemuan bersejarah itu. Drama penantian pertemuan bersejarah ini akan mendekati titik akhir.
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo terus melakukan upaya agar KTT antara Presiden Donald Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un bisa terlaksana.
Upaya serupa juga dilakukan oleh pejabat senior Korut, Kim Yong-chol. Bahkan Yong-chol sampai bertolak ke AS setelah 18 tahun tidak menyambangi negara tersebut untuk mendiskusikan KTT ini.
Pompeo dan Yong-chol terlibat sebuah pertemuan di sebuah apartemen milik diplomat AS di sisi Timur Manhattan, New York. Keduanya menggelar makan malam kemarin selama satu setengah jam sambil membicarakan kelanjutan KTT.
“Makan malam yang berjalan dengan baik bersama Kim Yong-chol di New York malam ini. Steak, jagung, dan keju jadi menunya,” tulis Pompeo di akun Twitternya, dikutip dari AFP News, Kamis (31/5).
“Mereka bertemu untuk melihat apa saja yang perlu dipersiapkan dalam dua minggu yang tersisa ini,” ungkap pejabat senior AS.
Trump kemarin juga menanggapi pertemuan kedua pejabat masing-masing. Dia menyebut pertemuan Pompeo dan Kim Yong-chol ‘sangat baik dan positif’ dan dia menunggu kedatangan Kim Yong-chol ke Washington yang akan menyampaikan surat pribadi Kim Jong-un kepada trump.
“Saya ingin pertemuan nanti cukup berarti. Bukan berarti semuanya harus tuntas hanya dengan satu pertemuan. Mungkin bisa ada pertemuan kedua atau ketiga. Mungkin malah tidak ada pertemuan lagi, tapi semuanya dalam keadaan baik. Itu yang bisa saya sampaikan.