beritaangin.com – Dana Bantuan Siswa Miskin (BSM) SD Negeri Jatisari 3, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang, diduga telah disalahgunakan. Bahkan bantuan itu tidak terdistribusi kepada siswa yang telah ditetapkan.
Kepala PGRI Sarmin Hari Prasetyo mengaku, memang ada dugaan BSM tidak dicairkan kepada siswa. “Ada informasi dan tengah kami selidiki BSM mulai tahun 2015 tidak dicairkan, dan dihutang untuk kegiatan lain (bangun pagar),” ungkap Hari kepada detikcom, Kamis (27/7/2017).
Menurut Hari, dari data yang dimilikinya ada 78 siswa penerima BSM di tahun 2015/2017, serta sebanyak 48 siswa mendapatkan BSM tahun 2016/2017. “Ada yang sudah diberikan penuh, ada yg diberikan sebagian dan ada yang sama sekali belum diberikan. Catatan tidak jelas,” terang Haris.
Sementara UPTD Dinas Pendidikan Kecamatan Pakisaji sudah meminta Kepala Sekolah SD Negeri Jatisari 3 segera mencairkan BSM kepada siswa dan menyertakan bukti penerimaan segera mungkin.
“Sudah saya instruksikan segera dicairkan, dan menyertakan bukti penerimaan kepada sekolah,” terang Kepala UTPD Dinas Pendidikan Kecamatan Pakisaji Pieter Pelamonia terpisah.
Ditambahkan Pieter, dugaan BSM digunakan untuk kegiatan lain juga diselidiki kebenarannya. Namun, dari sejumlah informasi yang didapatkan BSM dipergunakan oleh sekolah untuk menambah fasilitas infrastruktur sekolah.
“PGRI juga sudah kami perintahkan menyelidiki dan mengawasi,” tambahnya.
Dia mengungkapkan, dana BSM yang diterima siswa bervariasi mulai Rp 250 ribu hingga Rp 450 ribu per siswa. “Nilainya variatif, ada Rp 250 sesuai dari profil siswa penerima,” ungkap Pieter.
Kepala Sekolah SD Negeri Jatisari 3 Gandung Prasetyo belum memberikan keterangan tentang belum dicairkan BSM kepada siswa. Berulang kali dihubungi melalui telpon seluler tidak mendapatkan jawaban, meski nada sambung berbunyi.
