beritaangin.com – Beberapa airport helper atau yang biasa disebut porter mengatakan semangat mereka berubah menyusuk layanannya digratiskan. PT Angkasa Pura II akan memberi sanksi hingga pemecatan terhadap porter yang malas.
“Dalam setiap briefing kita kasih masukan, terutama airpot helper kita berkomitmen sesuai kontrak. Ada sanksinya kalau mereka bermalas-malasan. Kalau ketahuan malas-malasan atau menerima, bahkan sengaja meminta uang tip, (mereka) langsung kita berhentikan,” ujar Branch Communication Manager PT Angkasa Pura II Bandara Internasional Soekarno-Hatta Dewandono Prasetyo Nugroho saat dihubungi detikcom, Jumat (1/9/2017) malam.
Prasetyo juga menjelaskan perihal gaji yang diterima porter setiap bulan. Portir tersebut berada di bawah PT Angkasa Pura Solusi sehingga ada gaji yang diterimanya setiap bulan.
“Iya (gajian per bulan). Kan mereka di bawah PT Angkasa Pura Solusi,” kata Prasetyo.
Curhat Porter Bandara Cengkareng yang Kini Gratis: Semangatnya Beda
Ia menuturkan, dalam satu bulan ke depan, para porter tersebut akan diubah mindset-nya. Bukan lagi mengejar penghasilan, melainkan memberikan pelayanan kepada penumpang di Bandara Soekarno-Hatta.
“Jadi mindset-nya harus diubah, bukan lagi meminta atau memaksa dibayar, transaksi seperti itu sudah tidak ada lagi, semua gratis. Kami juga mengharapkan para pengguna jasa tidak memberikan tip lagi,” ucap Prasetyo.
Sebelumnya diberitakan, PT Angkasa Pura menggratiskan layanan jasa porter di Bandara Soekarno-Hatta. Bagi sebagian porter, kebijakan ini membuat semangat kerja menjadi berbeda dibanding sebelumnya.
Per 1 September, Layanan Porter di Bandara Soetta Gratis
“Beda sih semangatnya dari kemarin. Kalau kemarin kita ada usahanya nawarin. Kalau ini kan kita nawarin nggak boleh. Tergantung penumpangnya mau apa nggak. Cuma ngebilangin kalau sekarang gratis. Kan nggak tahu mereka. Tapi kan kita nggak bisa maksain. Ada yang nggak mau dibantu, kan kita nggak tahu,” ucap seorang airport helper, Randi, di Bandara Soekarno-Hatta, Jumat (1/9).
“Ini masih pada kebingungan, kan baru. Dulu bebas. Kalau sekarang kan nggak ada aturan. Kalau digaji kan kita nggak enak (kalau diam),” lanjutnya.