beritaangin.com – Dugaan perampokan oleh 7 orang anggota TNI AU viral disebar di grup WhatsApp (WA) pada 31 Oktober 2017 lalu. TNI AU menjelaskan hal tersebut bukan perampokan melainkan hanya kesalahpahaman.
“Berita yang sudah viral melalui WA tentang dugaan perampokan oleh 7 orang anggota TNI AU pada tanggal 31 Oktober 2017, perlu saya klarifikasi supaya tidak merugikan TNI AU,” kata Kadispen TNI AU Marsma Jemi Trisonjaya dalam pesan singkat yang diterima, Kamis (2/11/2017).
“Telah terjadi kesalahpahaman, bukan tindakan perampokan,” tegasnya,
Menurut Marsma Jemi, kejadian berawal saat mobil korban dan milik TNI AU bersenggolan. Saat itu anggota TNI AU menggunakan Nissan Serena, sedangkan korban menggunakan Kijang.
“Kemudian anggota TNI AU yang menggunakan mobil Nissan Serena mengejar mobil Kijang sampai masuk ke perumahan Somerset dan berhenti setelah mobil tersebut ditabrak mobil yang dikendarai oleh oknum TNI AU,” tutur Jemi.
Jemi menjelaskan, korban kemudian berteriakrampok dan oknum TNI AU yang berada di mobil melarikan diri lantaran dikejar-kejar warga.
“Oknum TNI AU yang berada di kendaraan Nissan melarikan diri karena dikejar oleh masyarakat setempat, tadi malam oknum 6 anggota TNI AU sudah diamankan dan dilaksanakan pendalaman serta penyelidikan oleh pihak POM Kosek III Medan,” ujar Jemi.
Jemi menambahkan, saat ini persoalan sudah selesai. Hanya saja, TNI AU menegaskan tidak akan melindungi anggotanya jika terbukti bersalah.
“Setelah mendapat laporan serta dikonfirmasi ke pihak korban, permasalahan sudah dapat diselesaikan, tetapi POM TNI AU tetap melakukan pendalaman dan penyelidikan terkait main hakim sendiri. TNI AU tidak akan melindungi dan akan melakukan tindakan hukum yang tegas sesuai dengan tindakannya,” jelas Jemi.