Beritaenak.com – pakar politik dan pemerintahan dari Universitas Katolik Parahyangan Bandung, Asep Warlan Yusuf menilai, rencana konvensi untuk memilih bakal calon wakil gubernur pendamping bakal calon gubernur Ridwan Kamil hanya sebagai pencitraan politik saja.
Menurut Asep, upaya tersebut dianggap belum tentu menghasilkan kandidat yang dipilih berdasarkan penilaian objektif.
Selain itu, tidak ada jaminan pelaksanaan konvensi bakal berlangsung baik dan transparan. Sebab, kemungkinan besar akan ada intervensi dari partai politik pengusung yang malah bisa menghasilkan kandidat terpilih yang tidak sesuai harapan dan kebutuhan Ridwan Kamil.
“Masalahnya, bisa enggak dijalankan jujur dan terbuka? Bukan basa-basi dan formalitas. Jangan sampai hanya pura-pura demokrasi,” kata Asep melalui samungan telepon, Minggu (3/12/2017).
Asep menambahkan, jika koalisi pendukung Ridwan Kamil ingin mengadakan konvensi atau beauty contest, hal tersebut idealnya dilakukan saat partai belum menemukan nama-nama yang akan diusung sebagai pendamping pria yang akrab disapa Emil tersebut.
Jika partai sudah menemukan calonnya lalu dikonvensikan, Asep khawatir hasilnya belum tentu sesuai dengan keinginan masyarakat.
“Jadi masyarakat ini dipertunjukkan formalitas yang basa-basi. Hanya untuk mengesankan aspiratif, transparan,” bebernya.
Dengan sisa waktu yang sedikit jelang pendaftaran pasangan calon ke Komisi Pemilihan Umum, kata Asep, proses konvensi diragukan bakal berjalan baik lantaran waktu yang tersisa tidak akan cukup.
“Apa punya waktu cukup? Kalau untuk level kabupaten kota, mungkin bisa. Tapi ini kan, provinsi,” katanya.
Asep pun menambahkan, pemilihan mekanisme konvensi harus disepakati seluruh partai pengusung, bukan hanya diinginkan oleh salah satu partai saja.
“Partai yang lain juga harus sepakat, karena kan sama-sama pengusung,” tandasnya.
Sebelumnya, Ketua DPW NasDem Jawa Barat, Saan Mustopa, mengatakan, NasDem berencana mengadakan konvensi untuk memilih bakal calon wakil gubernur yang akan mendampingi bakal calon gubernur Ridwan Kamil.
Saan menilai, mekanisme kovensi atau beauty contest akan jadi langkah yang adil bagi para calon pendamping Ridwan Kamil, daripada melalui pendekatan jumlah kursi partai.
“Yang sudah coba kita tawarkan itu soal konvensi calon wakil gubernur untuk Kang Emil. Jadi semua diusulkan nama-nama itu, setiap partai boleh mengusulkan dua nama. Nah nanti kita di konvensi itu akan membikin panel ahli,” ujar Saan, Sabtu (4/11/2017).
Saan menuturkan, dalam konvensi itu akan turut dihadirkan sejumlah juri dari kalangan profesional dan independen untuk mendapat hasil yang lebih adil.
“Dinilai bukan oleh partai, tapi kalangan profesional dan independen. Nanti dia yang akan menilai. Masing-masing wakil diberi kesempatan untuk menyampaikan program, visi, misi, langkah politik, dan program pemenangan,” tuturnya.