Beritaangin.com – Menteri Dalam Negeri Tjhajo Kumolo menegaskan pengadaan e-KTP tak terhambat meski saksi kunci korupsi e-KTP Johannes Marliem dikabarkan meninggal dunia di Los Angeles , Amerika Serikat, pada Kamis (10/8/2017).
“Oh enggak ada, enggak ada, soal proses kelanjutan dari KPK yang tahu KPK saja,” ujar Tjahjo di Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (12/8/2017).
Tjahjo menyatakan, saat ini Kemendagri tengah berupaya menyelesaikan perekaman data dan pencetakan blanko untuk seluruh WNI sebelum pilkada 2018 dan pemilu 2019 berlangsung.
Sebab, kata dia, data kependudukan tunggal sangat dibutuhkan untuk terciptanya pemilu yang bersih dan juga berbagai kebutuhan lainnya seperti penindakan hukum dan urusan data kesehatan.
Tjahjo menambahkan, di masa depan pemerintah akan membuka tender untuk mencari pengganti perusahaan Amerika Serikat yang sebelumnya menangani urusan perekaman data.
“Ya itu mudah-mudahan cepat selesailah,” lanjut Tjahjo.
Sementara itu, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengonfirmasi kabar meninggalnya salah satu saksi kunci kasus e-KTP, Johannes Marliem.
Johannes Marliem dikabarkan meninggal dunia akibat bunuh diri. Namun, sejauh ini belum diperoleh rincian mengenai kematian Marliem.
“Dapat informasi bahwa benar yang bersangkutan Johannes Marliem sudah meninggal dunia,” kata juru bicara KPK Febri Diansyah, Jumat (11/8/2017).
Namun, Febri mengatakan, KPK belum mendapat informasi secara rinci soal kematian Johannes Marliem karena peristiwa tersebut terjadi di Amerika Serikat.
Johannes Marliem disebut merupakan saksi penting pada kasus korupsi e-KTP.
Berdasarkan wawancara dengan majalah Tempo, Johannes Marliem disebut memiliki rekaman pertemuan dengan para perancang proyek e-KTP yang juga turut dihadiri Ketua DPR RI.