2 Pemimpin Militan Pro-ISIS Tewas, Filipina Buru Profesor Malaysia

beritaangin.com – Tentara Filipina masih memburu satu sosok penting bagi militan pro-ISIS di Marawi, usai dua pemimpin mereka dipastikan tewas. Sosok penting yang berasal dari Malaysia itu diyakini membantu pendanaan bagi serangan teror di Marawi yang merenggut banyak nyawa.

Seperti dilansir Channel News Asia, Selasa (17/10/2017), sosok yang dimaksud adalah Mahmud Ahmad yang disebut bergelar doktor dan pernah menjadi profesor Universiti Malaya. Juru bicara militer Filipina sebelumnya menyebut Mahmud tidak dianggap sebagai ancaman.

Isnilon Hapilon dan Omarkhayam Maute tewas dalam pertempuran dengan militer Filipina pada Senin (16/10). Hapilon tewas ditembak di kepala oleh seorang penembak jitu, sedangkan Omarkhayam Maute tewas akibat luka di bagian dada dalam operasi yang digelar malam hari.

Filipina Pastikan 2 Pemimpin Militan Pro-ISIS di Marawi Tewas

Isnilon disebut sebagai emir (pemimpin) ISIS di Asia Tenggara. Sedangkan Mahmud (39) disebut sebagai orang nomor dua di bawah Isnilon. Pada Juni lalu, seorang pejabat senior intelijen Malaysia menyebut Mahmud sangat berbahaya dan menjadi otak di balik bersatunya faksi Abu Sayyaf pro-ISIS dengan militan Maute. Bersama dengan Isnilon, Mahmud diyakini berniat mendirikan kekhalifahan ISIS di Asia Tenggara.

Menurut militer Filipina, Mahmud menyalurkan dana US$ 600 ribu dan merekrut sejumlah militan untuk serangan teror di Marawi. Serangan itu menewaskan lebih dari 1.000 orang dan memaksa 400 ribu orang lainnya mengungsi.

Tidak diketahui pasti apakah Mahmud masih hidup dan masih berada di wilayah Marawi. Presiden Rodrigo Duterte, hari ini, mengumumkan bahwa kota Marawi telah terbebaskan dari pengaruh teroris. Namun militer Filipina menyebut masih ada puluhan militan pro-ISIS yang bertahan di kota itu.

Duterte Umumkan Marawi Telah Dibebaskan dari Teroris

Seorang sumber keamanan regional menuturkan kepada Channel News Asia (CNA) bahwa Mahmud diyakini telah tewas, dalam operasi militer Filipina sekitar dua hari lalu. Namun para pejabat militer Filipina belum mengkonfirmasi kematiannya. Bulan Juni lalu, militer Filipina menyebut Mahmud telah tewas, namun sekitar dua minggu kemudian, dia terdeteksi masih hidup.

“Dr Mahmud diyakini telah tewas. Sandera-sandera (yang bebas) menyebut dia tewas dua hari lalu. Militer (Filipina) kini sedang mencari jasadnya,” tutur sumber keamanan itu kepada CNA.

“Dr Mahmud terluka parah di wajah. Posisi terakhirnya berada di area pertempuran utama di kota Marawi, bersembunyi bersama 20-25 sandera juga beberapa anggota keluarga Maute dan kelompok Abu Sayyaf,” imbuh sumber itu.

“Seorang militan Malaysia lainnya, Mohd Amin Baco dan satu militan asal Indonesia juga bersamanya,” sebut sumber itu tanpa menjelaskan identitas militan asal Indonesia. Tidak diketahui nasib keduanya saat ini.

Tinggalkan Balasan

PREDIKSIGERHANA.BIZ|Prediksi Togel AKURAT|ANGKA JITU|MASTER JITU|SYAIR LENGKAP|LIVEGAMES IDNPLAY| Info Judi Online Frontier Theme